Darussa’adah
pada dasarnya adalah sebuah yayasan yang didalanya menaungi bidang
pendidikan dan sosial , adapun tokoh sentral pendiri yayasan ini adalah
Kyai Kasri (almarhum ) ,Kyai Ja’far (almarhum ) dan KH.Zaini chudlori
yang saat ini masih eksis dan konsisten menjabat sebagai ketua yayasan.
Berbicara sejarah Yayasan Darussa’adah
balongsari tentu tidak dapat lepas dari sejarah keberadaan dusun
balongsari dimana pada tahun 1975 dusun balongsari masih berupa hamparan
ladang/kebun milik warga dusun pulorejo dan klampokrejo sedangkan
secara administrasif ladang tersebut adalah termasuk bagian dari wilayah
dusun Balong manyar,kemudian pada tahun 1976 beliau KH Zaini chudlori
mulai mendiami lahan tersebut dengan membangun rumah dan sebuah Musholla
kecil berdinding bambu.,kerena beliau berasal dari pondak sumbersari,
beliau merupakan menantu KH.Imam Faqih (pengasuh pondok sumbersari
kencong kepung kediri), oleh karena itulah nama dusun Balongsari diambil
dari nama dua dusun yakni Balongmanyar dan Sumbersari kata Balong manyar diambil awalannya dan sumber sari diambil akhir nya ,setelah terbentuk dusun Balongsari
maka beliau berinisiatif untuk membawa beberapa orang santri dari
pondok sumbersari sebagai bibit untuk mendirikan sebuah pondok pesantren
yang diberinama Pondok pesantren Darul Falah selang setahun kemudian
mendirikan Madrasah Darussa’adah, karena lembaga pendidikan belum
bernaung dalam badan hukum maka oleh para tokoh tersebut didirikanlah
sebuah Yayasan yang diberi nama Yayasan “Darussa’adah“
untuk menaungi lembaga lembaga pendidikan yang ada.hinga saat ini
lembaga pendidikan yang telah berdiri adalah PONPES DARUL FALAH ,MADIN
DARUSSA’ADAH, RA.DARUSSA’ADAH, MI DARUSSA’ADAH DAN MTS DARUSSA’ADAH .
Sebagai bagian dari khasanah nasional,
lembaga pendidikan Madrasah merupakan fenomena budaya yang sebenarnya
telah dikenal di lndonesia Madrasah telah berusia lebih dari satu abad.
Bahkan bukan suatu hal yang berlebihan, Madrasah telah menjadi salah
satu wujud identitas budaya Indonesia yang dengan sendirinya menjalani
proses sosialisasi yang relatif intensif. Indikasinya adalah kenyataan
bahwa wujud identitas budaya ini telah diakui dan diterima kehadirannya
ditengah tengah masyarakat Indonesia , bahkan disaat perubahan
masyarakat yang semakin mengglobal seperti saat ini madarsah justru
semakin berkembang dimana mana .
Madrasah
telah memasuki arus utama pembangunan bangsa diakhir abad ke-20 saat
ini. Sedang dalam pengertian luas, mengandung arti tempat atau wahana
yang diperuntukkan sebagai proses pembelajaran yang integral dalam
sistem pendidikan nasional. Madrasah sebagai Sekolah Berciri Khas
Keagamaan (Islam) diartikan sebagai keseluruhan kegiatan kependidikan
yang keberadaan dan historisnya memiliki ciri dan karakter yang diwarnai
oleh nilai-nilai ke-Islaman. Kekhasan tersebut menjadikan pengelolaan
Madrasah harus dapat memberikan landasan Islam yang kokoh agar peserta
didik memiliki kepribadian yang kuat yang dilandasi oleh nilai-nilai
ke-Islaman bagi perkembangan kehidupannya serta menjadi manusia
Indonesia seutuhnya yang berani bersaing dalam menghadapi era global.
Sejalan dengan kemajuan teknologi Informasi dan era reformasi yang
melahirkan paradigma baru dalam sistem pendidikan nasional, Madrasah
semakin ditantang untuk mampu mempertahankan keberadaan dan perjalanan
pengabdiannya bagi bangsa Indonesia, dan kehadiran Yayasan Dausa’adah
dengan lembaga pendidikan yang ada menjadi duta Kementrian Agama yang
terus menerus melakukan pembenahan agar lebih mampu memahami fungsi dan
perannya dalam mewujudkan tujuan yayasan yang mendukung tujuan
pendidikan nasional.
Saat ini lembaga lembagapendidikan
dibawah naungan Yayasan Darussa’adah semakin menunjukkan eksistansinya
dengan berbagai prestasi akademik dan non akademik yang diraih. Serta
lebih utama adalah pengakuan dari masyarakat yang dibuktikan dengan
animo masyarakat sekitar yang mempercayakan pendidikan putra-putrinya
kepada Yayasan Darussaadah. selengkapnya klik di http://darussaadah.sch.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar