Selasa, 27 Februari 2024

OBAT OBATAN

1. Floxifar 500 mg 10 Kaplet

2. Tequinol 500 mg 10 Kaplet

3. Baquinor Forte 500 mg 10 Kaplet

4. Helixim Sirup 30 ml

5. Cefspan Dry Sirup 30 ml

5 OBAT DIATAS RESEP DOKTER UNTUK ISK

 

 

 

Voltadex 50mg Tablet (per Tablet)

Voltadex adalah obat yang mengandung Natrium Diklofenak digunakan untuk mengatasi nyeri dan pembengkakan akibat rheumatoid arthritis, gout arthritis serta ketika pasien juga mengalami peradangan, dan mengurangi gangguan inflamasi (peradangan) secara umum.

Ranitidin 

adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala atau penyakit yang berkaitan dengan produksi asam lambung berlebih. Beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan ranitidin adalah tukak lambung, penyakit maag, penyakit asam lambung (GERD), dan sindrom Zollinger-Ellison.

Produksi asam lambung yang berlebihan dapat memicu iritasi serta peradangan pada dinding lambung dan saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti rasa panas pada ulu hati dan tenggorokan, mual, serta kembung. Ranitidin bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung yang berlebih, sehingga gejala tersebut dapat mereda.

 

NEPHROLIT KAPSUL

merupakan obat herbal yang digunakan untuk membantu meluruhkan batu urin di saluran kemih serta membantu melancarkan buang air kecil. Produk ini memiliki kandungan: Esktrak folium orthosiphon stamineus. Ekstrak folium srtobilanthus crispus.

 

SPASMINAL merupakan obat untuk mengobati nyeri yang timbul pada keadaan kolik.

Obat ini kudapat berobat ke klinik siti halimah kandangan  saat itu sakit perut bagian bawah sampai kepinggang belakang 

Rabu, 11 Desember 2019

AKHLAK GURU DAN SISWA


Sekelompok anak muda menghadiri resepsi pernikahan.
Salah seorang di antaranya melihat guru SD nya.

Murid itu menyalami gurunya dengan penuh penghormatan, seraya berkata:
"Masih ingat saya kan, pak guru?”

Gurunya menjawab, “wah maaf, tidak tuh."

Murid itu bertanya keheranan, "Masa sih, pak guru tidak ingat saya."
"Saya kan... murid yang dulu  mencuri jam tangan punya  salah seorang teman di kelas."
"Ketika anak yang kehilangan jam itu menangis, pak guru menyuruh kita untuk berdiri semua, karena akan dilakukan penggeledahan saku murid semuanya."

"Saat itu saya berfikir, bahwa saya akan dipermalukan dihadapan para murid dan para guru, dan akan menjadi tumpahan ejekan dan hinaan, mereka akan memberikan gelar kepada saya: "pencuri" dan harga diri saya pasti akan hancur, selama hidup saya."

"Bapak menyuruh kami berdiri menghadap tembok dan menutup mata kami semua."

"Bapak menggeledah kantong kami, dan ketika tiba giliran saya, Bapak ambil jam tangan itu dari kantong saya, dan Bapak lanjutkan penggeledahan sampai murid terakhir."

"Setelah selesai, Pak guru menyuruh kami membuka penutup mata, dan kembali ke tempat duduk masing-masing."

"Saya takut Bapak akan mempermalukan saya di depan murid murid lain yang semuanya  teman teman saya."

"Bapak tunjukkan jam tangan itu dan Bapak berikan kepada pemiliknya, tanpa menyebutkan siapa yang mencurinya."

"Selama saya belajar di sekolah itu, Bapak tidak pernah bicara sepatah kata pun tentang kasus jam tangan itu, dan tidak ada seorang pun guru maupun murid yang bicara tentang pencurian jam tangan itu."

"Bapak masih ingat saya kan  pak?"
"Bagaimana mungkin Bapak tidak mengingat saya??"

"Saya adalah murid Bapak, dan cerita itu adalah cerita pedih yang tak akan terlupakan selama hidup saya."

"Saya sangat mengagumi Bapak. Sejak peristiwa itu saya berubah menjadi orang yang baik dan benar hingga sekarang saya jadi orang sukses.
Saya  mencontoh semua akhlak dan sikap, juga perilaku Bapak."

Sang Guru itu pun menjawab,
"Sungguh aku tidak mengingatmu, karena pada saat menggeledah itu, aku sengaja menutup mataku, agar aku tidak mengenalmu."

"Karena aku tidak mau merasa kecewa atas perbuatan salah satu muridku, aku sangat mencintai semua murid-muridku..."

***

Sahabat...

Pendidikan memerlukan akhlak yang mengajari bagaimana menutup segala keburukan orang lain.

Seperti kisah di atas bagaimana akhlak guru terhadap muridnya dan juga murid terhadap gurunya.

Karena pada hakikatnya setiap kita adalah guru,
dan setiap kita adalah murid.

Tutuplah Aib saudaramu, tahanlah lisanmu, dan jangan menyebarkannya.

Aib yang nyata saja diperintahkan Allah untuk ditutup, apalagi Aib yang belum tentu benar/salahnya, atau masih simpang siur kabarnya.

Tutupi Aib saudaramu di dunia maka Allah SWT akan menutupi Aibmu di akhirat.

Memaafkan, memaklumi, dan berempati adalah sikap orang yang berjiwa besar.

Guru memiliki tugas mulia, yakni mendidik muridnya memiliki jiwa besar.

***

Sahabat.... Semoga kita senantiasa bisa mengikuti proses pendidikan kehidupan sepanjang hayat.

Jumat, 18 Oktober 2019

MEMBONGKAR RESOLOSI JIHAT

*RESOLUSI JIHAD*

*Membongkar Fakta Sejarah Hari Pahlawan 10 November dan Resolusi Jihad 22 Oktober yang Disembunyikan*
------- -------------
Banyak orang yang tidak paham fakta adanya fatwa resolusi jihad 22 Oktober 1945 karena tidak ditulis dalam buku sejarah di sekolah. Ada apa sebenarnya?

Sejarah pertempuran 10 November, awalnya tidak ada yang mau mengakui fatwa & resolusi jihad itu pernah ada. Tulisanya Prof. Ruslan Abdul Gani, yang ikut terlibat, resolusi jihad disebut tidak pernah ada.

Bung tomo yang pidato teriak-teriak, dalam bukunya juga tidak pernah menyebutkan bahwa fatwa & resolusi jihad pernah ada. Laporan tulisan mayor Jendral Sungkono juga tidak menyebut pernah ada fatwa & resolusi jihad.

Karena itu banyak orang menganggap fatwa & resolusi jihad itu hanya dongeng dan ceritanya orang NU saja. “Di antara elemen bangsa Indonesia yang tidak memiliki peran dan andil dalam usaha kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia itu hanya golongan pesantren hususnya NU”.

Itu kesimpulan seminar nasional di perguruan tinggi negeri besar di Jakarta tentang perjuangan menegakkan Negara Republik Indonesia pada tahun 2014. Bahkan dengan sinis salah seorang menyatakan, “Organisasi PKI, itu saja pernah berjasa. Karena pernah melakukan pemberontakan tahun 1926 melawan Belanda. NU tidak pernah”. Aneh.

Pandangan ini juga pernah dianut oleh tokoh-tokoh LIPI. Gus Dur juga mengkonfirmasi kalau sejarah ulama dan Kyai memang sudah lama ingin dilenyapkan. Tahun 1990 ada peringatan 45 tahun pertempuran 10 November. Yang jadi pahlawan besar dalam pertempuran 10 November diumumkan dari golongan itu.

Yakni orang terpelajar yang berpendidikan tinggi. Nama-nama mereka muncul tersebar di televisi, koran, dan majalah. “Itu ceritanya, 10 November yang berjasa itu harusnya Kyai Hasyim Asy'ari dan poro Kyai. Kok bisa yang jadi pahlawan itu wong-wong sosialis?”. Itu komentar Nyai Sholihah, ibu Gus Dur.

Dari situlah Gus Dur diminta untuk klarifikasi. Lalu Gus Dur klarifikasi, menemui tokoh-tokoh tua & senior di kalangan kelompok sosialis, mengenai 10 November. Sambil ketawa-ketawa mereka menjawab, “Yang namanya sejarah dari dulu kan selalu berulang, Gus. Bahwa sejarah sudah mencatat, orang bodoh itu makanannya orang pintar”.

“Yang berjasa orang bodoh, tapi yang jadi pahlawan wong pinter. Itu biasa, Gus”, katanya kepada Gus Dur. Gus dur marah betul dibegitukan. Sampai tahun 90-an NU masih dinganggap bodoh mereka. Tahun 91, Gus Dur melakukan kaderisasi besar-besaran anak muda NU.

Anak-anak santri dilatih mengenal analisis sosial (ansos) dan teori sosial, filsafat, sejarah, geopolitik, & geostrategi. Semua diajari. Supaya tidak lagi dianggap bodoh. Dan kemudian berkembang hingga kini. “Saya termasuk yang ikut pertama kali kaderisasi itu. karena itu agak faham”, kata KH. Agus Sunyoto.

Saat penulis sejarah Indonesia menyatakan fatwa dan resolusi jihad tidak ada, KH. Agus Sunyoto menemukan tulisan sejarawan Amerika, Frederik Anderson. Dalam tulisanya tentang penjajahan jepang di Indonesia thn 42 sampai 45, ia menulis begini:

22 Oktober 1945 pernah ada resolusi jihad yg dikeluarkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Surabaya. Tanggal 27 Oktober, Koran Kedaulatan Rakyat juga memuat lengkap resolusi jihad. Koran Suara Masyarakat di Jakarta, juga memuat resolusi jihad.

Peristiwa ini ada, sekalipun wong Indonesia tidak mau menulisnya, karena menganggap NU yang mengeluarkan fatwa sebagai golongan lapisan bawah. Sejarah dikebiri. Dokumen-dokumen lama yang sebagian besar berbahasa Belanda, Inggris, Perancis, Jepang, dan sebagainya, dibongkar.

Patahlah semua anutan doktor sejarah yang menyatakan NU tidak punya peran apa-apa terhadap kemerdekaan.

Ketika Indonesia pertama kali merdeka 45, kita gak punya tentara.  Baru dua bulan kemudian ada tentara. Agustus, September, lalu pada 5 Oktober dibentuk tentara keamanan rakyat (TKR). Tanggal 10 Oktober diumumkanlah jumlah tentara TKR di Jawa saja. Ternyata, TKR di Jawa ada 10 divisi. 1 divisi isinya 10.000 prajurit.
Terdiri atas 3 resimen dan 15 batalyon.

Artinya TKR jumlahnya ada 100.000 pasukan. Itu TKR pertama. Yang nanti menjadi TNI. Dan komandan divisi pertama TKR itu bernama Kolonel KH. Sam’un, pengasuh pesantren di Banten. Komandan divisi ketiga masih Kyai, yakni kolonel KH. Arwiji Kartawinata (Tasikmalaya). Sampai tingkat resimen Kyai juga yang memimpin.

Fakta, resimen 17 dipimpin oleh Letnan Kolonel KH. Iskandar Idris. Resimen 8 dipimpin Letnan Kolonel KH. Yunus Anis. Di batalyon pun banyak komandan Kyai. Komandan batalyon TKR Malang misalnya, dipimpin Mayor KH. Iskandar
Sulaiman yang saat itu menjabat Rais Suriyah NU Kabupaten Malang. Ini dokumen arsip nasional, ada Sekretariat Negara dan TNI.

Tapi semua data itu tidak ada di buku bacaan anak SD/SMP/SMA. Seolah tidak ada peran Kyai. KH. Hasyim Asy'ari yang ditetapkan pahlawan oleh Bung Karno pun tidak ditulis. Jadi jasa para Kyai dan santri memang dulu disingkirkan betul dari sejarah berdirinya Republik Indonesia ini.

Waktu itu, Indonesia baru berdiri. Tidak ada duit untuk bayar tentara. Hanya paro Kyai dengan santri-santri yang menjadi tentara dan mau berjuang sebagai militer tanpa bayaran. Hanya paro Kyai, dengan tentara-tentara Hizbulloh yang mau korban nyawa tanpa dibayar. Sampai sekarang pun, NU masih punya tentara swasta namanya Banser, ya gak dibayar. Wkwkwk

Tentara itu baru menerima bayaran pada tahun 1950. Selama 45 sampai perjuangan di tahun 50-an itu, tidak ada tentara yang dibayar negara. Kalau mau mikir, 10 November Surabaya adalah peristiwa paling aneh dalam sejarah. Kenapa? Kok bisa ada pertempuran besar yg terjadi setelah perang dunia selesai 15 Agustus.

Sebelum pertempuran 10 November, ternyata ada perang 4 hari di Surabaya. Tanggal 26, 27, 28, 29 oktober 1945. Kok ‘ujug-ujug’ muncul perang 4 hari di ceritanya gimana? Jawabnya: Karena sebelum tanggal 26 Oktober, Surabaya bergolak,
setelah ada fatwa resolusi jihad PBNU pada tanggal 22 Oktober. Kini diperingati sbg Hari Santri.

Tentara Inggris sendiri aslinya tidak pernah berfikir akan perang dan bertempur dg penduduk Surabaya. Perang selesai kok. Begitu pikirnya. Tapi karena masarakat Surabaya terpengaruh fatwa dan resolusi jihad, mereka siap nyerang Inggris, yang waktu itu mendarat di Surabaya. Sejarah inilah yang selama ini ditutupi.

Jika resolusi jihad ditutupi, orang yang membaca sekilas peristiwa 10 November akan menyebut tentara Inggris ‘ora waras’. Ngapain Ngebomi kota Surabaya tanpa sebab? Tapi kalau melihat rangkaian ini dari resolusi jihad, baru masuk akal. “Oya, marah mereka karena jenderal dan pasukannya dibunuh arek-arek Bonek Suroboyo”.

Fatwa Jihad muncul krn Presiden Soekarno meminta fatwa kepada
PBNU: apa yg harus dilakukan warga Negara Indonesia kalau diserang musuh mengingat Belanda ingin kembali menguasai. Bung Karno juga menyatakan bagaimana cara agar Negara Indonesia diakui dunia. Sejak diproklamasikan 17 Agustus dan dibentuk 18 Agustus, tidak ada satupun negara di dunia yang mau mengakui.

Oleh dunia, Indonesia diberitakan sebagai Negara boneka bikinan Jepang. Bukan atas kehendak rakyat. Artinya, Indonesia disebut sebagai negara yang tidak dibela rakyat. Fatwa dan Resolusi Jihad lalu dimunculkan oleh PBNU. Gara-gara itu, Inggris yang mau datang 25 Oktober tidak diperbolehkan masuk Surabaya karena penduduk Surabaya sudah siap perang.

Ternyata sore hari, Gubernur Jawa Timur mempersilakan. “Silahkan Inggris masuk tapi di tempat yang secukupnya saja”. Ditunjukkanlah beberapa lokasi, kemudian mereka masuk. Tanggal 26 Oktober, ternyata Inggris malah membangun banyak pos-pos pertahanan dengan karung-karung pasir yang ditumpuk & diisi senapan mesin.

“Lho, ini apa maunya Inggris. Kan sudah tersiar kabar luas kalau
Belanda akan kembali menguasai Indonesia dengan membonceng tentara Inggris”, begitu kata arek-arek. Pada 26 Oktober sore hari, pos pertahanan itu diserang massa. Penduduk Surabaya dari kampung-kampung keluar ‘nawur’ pasukan inggris. “Ayo ‘tawur..tawuran..’!”.

Para pelaku mengatakan, itu bukan perang mas, tp tawuran. Kenapa? Gak ada komandanya, gak ada yg memimpin. “Pokoke wong krungu jihad..
jihad… Mbah hasyim.. Mbah hasyim…”. Berduyun-duyun, arek2 Suroboyo sudah, keluar rumah semua dan
langsung tawur sambil teriak ‘Allahu Akbar’ dan itu berlangsung 27 Oktober.

Mereka bergerak karena seruan jihad Mbah Hasyim itu disiarkan lewat
langgar-langgar, masjid-masjid, dan spiker-spiker. Pada 28 Oktober, tentara ikut arus arek2, ikut gelut dengan Inggris. Massa langsung dipimpin tentara. Dalam pertempuran 28 Oktober ini, 1000 lebih tentara Inggris mati dibunuh.

Tapi tentara tidak mau mengakui, karena Indonesia meski sudah merdeka, belum ada yang mengakui. Itu jadi urusan besar tingkat dunia jika ada kabar tentara Indonesia bunuh Inggris. Tentara tidak mau ikut campur. Negara belum ada yang mengakui kok sudah klaim bunuh tentara Inggris. Itu semua ikhtiyar arek-arek Suroboyo kabeh.

Pada 29 Oktober pertempuran itu masih terus terjadi. Inggris akhirnya mendatangkan presiden Soekarno dan wakil presiden Mohammad Hatta utk mendamaikan. 35. Pada 30 Oktober ditandatanganilah kesepakatan damai tidak saling tembak-menembak. Yang tanda tangan Gubernur Jatim juga. Sudah damai, tapi massa kampung tidak mau damai.

Pada 30 Oktober, akhirnya Brigadir Jenderal Mallaby digranat arek-arek Suroboyo. Mati mengenaskan di tangan pemuda Ansor. Ditembak, mobilnya digranat di Jembatan Merah. Sejarah kematian Mallaby ini tidak diakui oleh Inggris. Ada yang menyebut Mallaby mati dibunuh secara licik oleh Indonesia. Aneh, jenderal mati tp disembunyikan sebabnya karena malu.

Inggris marah betul. Masa negara kolonial kalah. Mereka malu & bingung. Perang sudah selesai, tapi pasukan Inggris kok diserang, jenderalnya dibunuh. Apa ini maksudnya? “Kalau sampai tanggal 9 Nopember jam 6 sore pembunuh Mallaby tidak diserahkan, dan tanggal itu orang-orang surabaya masih yang memegang bedil, meriam dst. tidak menyerahkan senjata kepada tentara Inggris, maka tanggal 10 Nopember jam 6 pagi Surabaya akan dibombardir lewat darat, laut, dan udara," begitu amuk jenderal tertinggi Inggris.

Datanglah tujuh kapal perang langsung ke Pelabuhan Tanjung Perak. Meriam Inggris sudah diarahkan ke Surabaya. Diturunkan pula meriam Howidser yang khusus untuk menghancurkan bangunan. Satu skuadron pesawat tempur dan pesawat pengebom juga siap dipakai. Surabaya kala itu memang mau dibakar habis karena Inggris marah kepada pembunuh Mallaby.

Pada 9 November jam setengah empat sore, Mbah Hasyim yang baru pulang usai Konferensi Masyumi di Jogja sebagai ketua, mendengar kabar arek-arek Suroboyo diancam Inggris. “Fardhu a'in bagi semua umat Islam yang berada dalam jarak 94 kilo dari Kota Surabaya untuk membela Kota Surabaya”. 94 kilo itu- jarak dibolehkannya solat qoshor.

Wilayah Sidoarjo, Tulungagung, Trenggalek,Kediri,n wilayah Mataraman, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Jombang datang semua karena dalam jarak radius 94 kilo. Dari Kediri, Lirboyo ini datang dipimpin Kyai Mahrus. Seruan Mbah Hasyim langsung disambut luar biasa. Bahkan Cirebon yang lebih dari 500 kilo datang- ke Surabaya ikut seruan jihad PBNU.

Anak-anak kecil bahkan orang-orang dari lintas agama juga ikut perang. Orang Konghucu, Kristen, dan Budha semua ikut jihad. Selain Mallaby, pertempuran di Surabaya Brigadir jendral: Loder Saimen. Luar biasa pengorbanan arek-arek Surabaya, para Kyai, dan santri. Tapi lihat, apa yg dilakukan pemerintah di kemudian hari kepada para Kyai ini? Dimanipulasi.

Demikian kultweet #dutaislamcom dari *KH. Agus Sunyoto* saat
menghadiri bedah buku "Fatwa dan Resolusi Jihad" di Pondok Lirboyo 3 November 2017.

*#Menjelang_Hari_Santri*
*Monggo bisa sebar luaskan*

Jumat, 06 September 2019

ISLAM NUSANTARA

*Islam_Nusantara:
Isi Lama dalam Botol Baru.*

*Oleh M. Kholid Syeirazi*

*Saya tidak heran kalau orang-orang salafi, baik hijazi maupun ikhwani menolak Islam Nusantara karena sejak dari sono-nya mereka menolak NU dan menggolangkannya sebagai ahlul bid’ah. Saya juga tidak heran kalau orang-orang Masyumi dan keturunannya mencela Islam Nusantara karena sejak dulu kita memilih berada di satu rumah tetapi beda kamar. Yang saya takjub itu orang NU yang ikut latah menolak Islam Nusantara gara-gara opini orang yang salah paham atau pahamnya salah.*

*Islam Nusantara itu ya Islam NU itu, Islam Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah! Itu seperti isi lama dalam botol baru. Tidak ada yang berubah. Basis teologinya sama, Asy’ariyah. Madzhab fiqihnya Syafi’i. Pandangan tasawufnya ikut Junaid al-Baghdadi dan al-Ghazali. Gampangnya, Islam Nusantara itu Islam yang diamalkan dalam wadah budaya Nusantara, sebagaimana sudah dijalankan NU selama ini.*

*Nalarnya tidak usah dibikin rumit. Islam itu agama. Sifatnya universal, lintas ruang dan waktu. Manusia itu temporal-partikular, terikat ruang waktu dan waktu. Dia makhluk berbudaya. Begitu agama yang universal itu diamalkan oleh manusia yang partikular, ekspresinya beragam, sesuai dengan wadah budayanya.*

*Islam yang diamalkan di Arab tentu punya karakteristik berbeda dengan Islam yang diamalkan di Persia, Cina, dan Jawa. Perbedaannya di tingkat cabang (furû’), bukan pokok (ushûl). Yang pokok bersifat universal, tidak berubah atau diubah, untuk selamanya.*

*Syahadat ya syahadatain, tidak boleh ditambah atau dikurangi. Salat subuh ya dua raka’at, tidak boleh ditambah atau dikurangi. Soal pakai Qunut, itu persoalan cabang karena kita mengikuti Syafi’i. Dan perlu diingat, Imam Syafi’i itu orang Arab keturunan Qura’isy yang lahir di Palestina, karena itu pandangan-pandangannya sangat Arabis.*

*Soal shalat, misalnya, sudah pasti Imam Syafi’i mewajibkan salat dalam bahasa Arab. Tidak sah salat selain dalam bahasa Arab karena pedomannya qath’i: صلوا كما رايتموني اصلي. Ini berbeda dengan Imam Hanafi yang orang Persia. Dalam sebuah qaul, Imam Hanafi membolehkan salat dalam bahasa Persia, meski yang utama pakai bahasa Arab. Jadi tidak masuk akal tudingan pencela NU yang bilang Islam Nusantara itu anti-Arab.*

*Nabi kita orang Arab dan NU sangat ta’dzim kepada habaib keturunan Nabi. Salat kita pakai bahasa Arab. Tidak pernah ada bahtsul masâ’il di NU yang membolehkan salat pakai bahasa Jawa. Bahkan nama-nama keluarga santri NU hampir rata-rata nama Arab, termasuk saya. Rasanya tidak mantap kalau santri NU tidak pakai nama Arab.*

*Lucunya, pencela NU yang bilang Islam Nusantara itu anti-Arab, seringkali asal namanya sendiri justru nama Nusantara yang kemudian “di-Arab-Arabkan,” pakai ganti nama atau ditambah embel Abu-Abi atau Ummu-Ummi. Masih soal shalat, orang Arab pakai jubah dan umamah (surban udeng-udeng), kita pakai batik dan kopiah. Itulah Islam Nusantara. Sebelum shalat puji-pujian, setelah salat dzikir bareng dan mushafahah. Itulah Islam Nusantara. Nabi tidak mengajarkannya, tetapi juga tidak melarangnya.*

*Soal zakat, kita jalankan zakat, tetapi objeknya tidak sama dengan orang Arab. Orang Arab zakat fitrah pakai kurma atau gandum, kita pakai beras. Itulah Islam Nusantara.*

*Soal puasa, kita sama-sama tidak makan-minum dan jima’ dari subuh sampai maghrib. Tidak ada NU mengajarkan puasa ngebleng, puasa semalam suntuk karena Nabi tidak mengajarkannya. Tetapi soal menu buka puasa, orang Arab pakai kurma, kita kolak pisang. Itulah Islam Nusantara. Lepas bulan puasa, kita halal bi halal, didahului acara mudik kolosal. Itulah Islam Nusantara.*

*Soal haji, kita sama-sama pergi ke Arab, tidak ke Parung. Tetapi, soal dulu Nabi ke Makkah pakai unta atau kuda dan kita sekarang terbang pakai pesawat, itu soal teknis dan sama sekali bukan bid’ah.*

*Orang Arab tidak punya budaya slametan. rang Jawa hobi ‘cangkruk’, slametan yang isinya keplek dan nenggak miras. Walisongo datang, slametannya dipertahankan, tetapi isinya diganti tahlil dan salawat. Keplek dan mirasnya diganti berkat. Namanya tahlilan. Itulah Islam Nusantara.*

*Orang Arab itu egaliter. Memanggil Nabi yang mulia tidak ada bedanya dengan memanggil penggembala domba, “Ya Muhammad.” Orang Jawa punya budaya unggah-ungguh, stratanya canggih dan rumit. ‘Njangkar’ alias manggil orang mulia apa adanya itu saru alias tabu. Ada embel-embel Ngarso Ndalem, Sinuhun, dan seterusnya. Karena itu, orang Arab shalawatnya cukup pakai redaksi اللهم صل على محمد, orang NU ditambah kata Sayyidina (سيدنا). Itulah Islam Nusantara.*

*Jadi Islam Nusantara itu bukan barang baru, itu soal ganti casing. Kalau ada yang ingin dipertegas dari Islam Nusantara adalah pandangan politiknya. Islam Nusantara itu pendukung sintesis Islam dan kebangsaan. NKRI final, titik. Tidak ada khilafah sebagai sistem politik. NKRI yang isinya pembangunan inklusif, ekonomi berdikari, dan minim ketimpangan, itu sudah Islami. Itu yang harus didorong. Tidak ada lagi membentuk Negara Islam.*

*Manifestasi Islam Nusantara itu bukan hanya dalam fikrah dîniyah (agama), tetapi juga siyâsiyah (politik) dan iqtishâdiyah (ekonomi). Fikrah diniyah-nya tawassuth, fikrah siyâsiyah-nya NKRI, fikrah iqtishadiyah-nya ekonomi konstusi. Jadilah Negara Kesejahteraan Pancasila. Inilah tema Kongres II ISNU yang Insyaallah digelar di Bandung, 24-26 Agustus 2018 bertajuk Pembangunan Inklusif dan Islam Nusantara Menyongsong Se-Abad Indonesia sebagai Negara Kesejahteraan Pancasila.*

*Inti gagasan ini sederhana, kita ingin membangun Indonesia berdasarkan agama. Artinya kita tidak ingin membentuk Indonesia sebagai negara sekuler. Tetapi agama seperti apa yang ingin kita tegakkan? Agama yang ramah, toleran, inklusif, yang menunjang Pembangunan Indonesia, bukan Pembangunan di Indonesia. Tentu ada beda antara pembangunan Indonesia dan pembangunan di Indonesia.*

*Pembangunan Indonesia merefleksikan bahwa pelaku dan penerima manfaat pembangunan adalah rakyat Indonesia. Sementara Pembangunan di Indonesia adalah pembangunan oleh siapa saja di Indonesia, tidak peduli siapa pelaku dan penerima manfaatnya. Karena Indonesia mayoritas muslim, agama di sini adalah Islam. Jadi Islam yang ingin kita tegakkan adalah Islam nasionalis, Islam inklusif yang mendukung pembangunan inklusif. Itulah Islam Nusantara.*

*Kalau kalian punya persepsi lain tentang Islam Nusantara, itu urusan kalian. Kami tidak mengurusi keyakinan orang lain. Kami hanya mengurusi keyakinan kami sendiri. Kami hanya ingin jadi umat Kanjeng Nabi Muhammad SAW dengan segala ekspresi kami sebagai orang Jawa, orang Sunda, orang Minang, orang Dayak, orang Bugis, orang Melayu, dan lain-lain.*

*Kalau kalian menganggap ber-Islam harus sama atau semakin dekat dengan budaya Arab, silakan saja, asal kalian menghormati tempat bumi berpijak, Indonesia dan tidak berencana merusaknya. Indonesia dengan segala warna-warninya adalah anugerah bagi kita semua.*

*Penulis adalah Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)*

https://www.nu.or.id/post/read/93755/islam-nusantara-isi-lama-dalam-botol-baru

Sabtu, 31 Agustus 2019

MENGANTAR MANTEN keponakan dr bulek

Momori mengantar pernikahan dr. EGI BAGUS PRASTYA putra bpk. H. sunyoto Ibu Hj. Ipa sarofa Mojokerto & dr. RIZDIANIS DEVI MASYITHAH putri bpk. EvendiDwi Purwanto Ibu Wati Dwi kartika Jember 31 Agustus 2019/30 Dzul hijjah 1440 h.

Pada hari sabtu jam 02 .00 siap2 mlunur kemojokerto rumah mempelai putra  kemudian naik Bus bersama rombongan penganti 2 Bus mini dan 2 mobil sampai di jember jam 11.00 istirahat di hotel Dira , pada jam 13.00 menuju ketempat acara sd 16.00 menuju ke kamar hotel yg telah dibokking pihak keluarga pengantin  11 kamar . pad jam 19.00  jalan jalan ke Dira fantastic dan dira shopping. jam 22.30 melanglangbuana sampai pagi, bertepatan dengan tahun bari 1441 H./1 September 2019 hari minggu bangun pagi bersih2 persiapan menuju pantai PAPUMA ,jam 08.30 brangkat sampai di tanjung papuma jam 11.30 . setelah setengah hari di pantai Papuma jam 16.00 pulang ke mojokerto alhamdulillah 23.30 WIB. sampai di cyberartnet.com. melanglangbuana lagi he..he..








































Kamis, 25 Juli 2019

CERITA SUAMIKU MEMILIKI WANITA LAIN

*SUAMIKU MILIK WANITA LAIN.*
(Merinding bacanya)

Berpuluh kali membaca postingan ini, tidak akan bosan.

Mungkin dari kalian sudah pernah membacanya atau bahkan seperti aq ...  tak pernah lekang bosan untuk mengulangi membacanya .

Maka ...  pada kesempatan kali imi aq berkenan untuk share kembali dengan maksud  untuk mengingatkan bahwa  pentingnya maksud dan isi cerita dibawah ini  ...   👍

;
Pagi-pagi sekali, Sarah mengetuk pintu rumah ibunya. Ia menggendong anaknya dan membawa satu tas besar di tangan kanannya.

Dari matanya yang sembab dan merah, ibunya sudah tahu kalau Sarah pasti habis bertengkar lagi dengan  suaminya.

Meski heran, karena biasanya Sarah hanya sebatas menelpon sambil menangis jika bertengkar dengan suaminya.

Ayah Sarah yang juga keheranan, segera menghampiri Sarah dan menanyakan masalahnya.

Sarah mulai menceritakan awal pertengkarannya dengan suaminya tadi malam.

Sarah kecewa karena suaminya telah membohongi Sarah selama ini.

Sarah menemukan buku rekening suaminya terjatuh di dalam mobil.

Sarah baru tahu, kalau suaminya selalu menarik sejumlah uang setiap bulan, di tanggal yang sama.

Sementara Sarah tahu, uang yang Sarah terima pun sejumlah uang yang sama.

Berarti sudah 1 tahun lebih, suaminya membagi uangnya, setengah untuk Sarah, setengah untuk yang lain.

Jangan-jangan ada wanita lain??

Ayah Sarah hanya menghela nafas, wajah bijaksananya tidak menampakkan rasa kaget atau pun marah.

*"Sarah...,*

*» Yang pertama, langkahmu datang ke rumah ayah sudah melawan Firman Allah*
*karena meninggalkan rumah tanpa seizin suamimu"*

Kalimat ayah sontak membuat Sarah
kebingungan.
Sarah mengira ia akan mendapat dukungan dari ayahnya.

*» "Yang kedua,* *mengenai uang suamimu, kamu tidak berhak mengetahuinya.*
*Hakmu hanyalah uang yang diberikan suamimu ke tanganmu.*
*Itu pun untuk kebutuhan rumah tangga.*

Jika kamu membelanjakan uang itu tanpa izin suamimu, meskipun itu untuk sedekah, itu tak boleh".
Lanjut ayahnya.

"Sarah.., suamimu menelpon ayah dan mengatakan bahwa sebenarnya uang itu memang diberikan setiap bulan untuk seorang wanita.

Suamimu tidak menceritakannya padamu, karena kamu tidak suka wanita itu sejak lama.

Kamu sudah mengenalnya dan kamu merasa setelah menikah dengan suamimu, maka hanya kamulah wanita yang memilikinya".

"Suamimu meminta maaf kepada ayah karena ia hanya berusaha menghindari pertengkaran denganmu.

Ayah mengerti karena ayah pun sudah mengenal watakmu" mata ayah mulai berkaca-kaca.

*"Sarah...,*
*kamu harus tahu, setelah kamu menikah maka yang wajib kamu taati adalah suamimu.*

*Jika suamimu berkenan padamu,*
*maka Allah pun berkenan.*

*Sedangkan suamimu, ia wajib taat kepada ibunya.*

Begitulah Allah mengatur laki-laki untuk taat kepada ibunya.

Jangan sampai kamu menjadi penghalang bakti suamimu kepada ibundanya".

*"Suamimu.. dan harta suamimu adalah milik ibunya".*

Ayah mengatakan itu dengan tangis. Air matanya semakin banyak membasahi pipinya.
Seorang ibu melahirkan anaknya dengan susah payah dan kesakitan.

• Kemudian ia membesarkannya hingga dewasa hingga anak laki-lakinya menikah, ia melepasnya begitu saja.

• Kemudian anak laki-laki itu akan sibuk dengan kehidupan barunya.

• Bekerja untuk keluarga barunya.

• Mengerahkan seluruh hidupnya untuk istri dan anak-anaknya.

• Anak laki-laki itu hanya menyisakan sedikit waktu untuk sesekali berjumpa dengan ibunya. sebulan sekali, atau bahkan hanya 1 tahun sekali.

"Kamu yang sejak awal menikah tidak suka dengan ibu mertuamu..
Kenapa ??

Karena rumahnya kecil dan sempit?? Sehingga kamu merajuk kepada
suamimu bahwa kamu tidak bisa tidur disana.

Anak-anakmu pun tidak akan betah disana.

Sarah.., mendengar ini ayah sakit sekali".

"Lalu, jika kamu saja merasa tidak nyaman tidur di sana..

Bagaimana dengan ibu mertuamu yang dibiarkan saja untuk tinggal di sana?"

*"Uang itu diberikan untuk ibunya.* Suamimu ingin ayahnya berhenti berkeliling menjual gorengan.

Dari uang itu ibu suamimu hanya memakainya secukupnya saja, selebihnya secara rutin dibagikan ke anak-anak yatim dan orang-orang tidak mampu di kampungnya.

Sarah membatin dalam hatinya, uang yang diberikan suaminya sering dikeluhkannya kurang.

Karena Sarah banyak membeli pakaian untuk mengantar jemput anak sekolah.

Sarah juga sangat menjaga penampilannya untuk merawat wajah dan tubuhnya di spa.

Berjalan-jalan setiap minggu di mall. Juga berkumpul sesekali dengan teman-temannya di restoran.

Sarah menyesali sikapnya yang tak ingin dekat-dekat dengan mertuanya yang hanya seorang tukang gorengan.
Tukang gorengan yang berhasil :

• Menjadikan suaminya seorang sarjana,.

• mendapatkan pekerjaan yang di idam-idamkan banyak orang..

• Berhasil mandiri, hingga Sarah bisa menempati rumah yang nyaman dan mobil yang bisa ia gunakan setiap hari.

"Ayaaah, maafkan Sarah", tangis sarah meledak.

Ibunda Sarah yang sejak tadi duduk di samping Sarah segera memeluk Sarah.

*"Sarah...*
*• kembalilah ke rumah suamimu.*
*Ia orang baik nak...*
*• Bantulah suamimu berbakti kepada orang tuanya.*

*• Bantu suamimu menggapai surganya,* *dan dengan sendirinya, ketaatanmu kepada suamimu bisa menghantarkanmu ke surga*

Ibunda Sarah membisikkan kalimat itu ke telinga Sarah.

Sarah hanya menjawabnya dengan anggukan, ia menahan tangisnya.
Bathinnya sakit, menyesali sikapnya.

Sarah pun pulang menghadap suaminya dan sambil menangis memohon maaf kepada suaminya atas prasangka yang salah selama ini.

Dilain hari, Sarah pun mengikuti suaminya bersilaturahmi kepada ibu kandung suaminya alias mertuanya.

Suaminya meneteskan air mata menatap istrinya yg ditangan istrinya tertenteng 5 liter minyak goreng untuk mertuanya.

Tetesan air mata suami bukan masalah jumlah liternya tapi karena perubahan istrinya yg senang dan nampak ikhlas hendak datang kepada orang tuanya alias mertua istrinya.

Seterusnya Sarah berjanji dalam hatinya, untuk menjadi istri yang taat pada suaminya.
Sesekali waktu, Sarah bukan mengajak suaminya ke Mall tapi meminta anjangsana ke rumah mertuanya dan juga orang tuanya...

Kirimkan Kisah ini ke semua sahabat Anda, siapa tahu ada orang yang mau mencoba dan mengambil manfaat dari kisah ini,.. sehingga anda pun akan mendapatkan pahala.. 🙏😭😭😭

@sahabat syurga@
💗💗💗💗💗